SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA.
1.Kehamilan
Semua
wanita hamil diadakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun bayi.
Dukun tersebut bisa menetapkan wanita itu hamil atau tidak, letak anak, kapan
bayi akan lahir, mengetahui letak yang salah tapi tidak memperbaiki, memberikan
nasehat bagaimana ibu harus hidup seperti:
a). Melakukan pantangan
1. Pantangan makanan tertentu.
2. Pantangan terhadap pakaian.
3. Pantangan terhadap jangan pergi malam.
4. Pantangan jangan duduk di depan pintu.
b). Kenduri
kenduri
pertama kali dilakukan pada waktu hamil 3 bulan sebagai tanda wanita itu hamil.
Kenduri kedua dilakukan pada waktu umur kehamilan 7 bulan (mitoni).
2. Persalinan
Biasanya
Persalinan dikukan dengan duduk dilantai diatas tikar, dukun yang menolong
menunggu sampai persalinan
selesai. Ibu dikerumuni orang yang lebih tua ( keluarga dan tetanggga),
didekatnya ada tempat air yang sebentar-sebentar diisi uang logam yang nantinya di peruntukkan
dukun. Ibu bersalin tidak boleh makan dan minum sampai selesai, semua benda
yang tertutup harus dibuka. Cara bekerja
dukun dengan mengurut-urut perut ibu, menekannya serta menariknya apabila anak
telah kelihatan. Selama menolong dukun banyak membaca mantra-mantra. Pemeriksaan dalam kadang
dilakukan untuk mengatahui turunnya anak. Setelah anak lahir, anak diciprati
dengan air/dikejutkan dengan memukul suatu benda (keributan) agar bayi
menangis. Tali pusat dipotong setelah bayi lahir dengan sembilu atau bambu
kemudian tali pusatnya diberi ramuan kunyit, abu tempurung dibungkus daun sirih
sebagai desinfektan. Plasenta diberi ramuan, ditanam dengan upacara, selama 7
hari diberi lampu (agar plasenta pada malam hari tidak susah mencari jalan untuk
menjaga bayi). Bayi dipakaikan
gurita, badan diulas dengan ramuan, bayi dibedong, minuman pertama air kelapa
muda/madu, sudah diberi makan pisang dan nasi yang dihaluskan kemudian disusui.
Bayi tidak dimandikan sampai tali pusat lepas.
3. Nifas
Setelah
bersalin ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu sudah harus bisa merawat
dirinya sendiri lalu ibu diberikan juga jamu untuk peredaran darah dan untuk
laktasi. Cara ibu tidur setengah duduk agar darah kotor lekas keluar. Ibu masa
nifas tidak boleh minum banyak.
4. Perawatan Bayi.
Bayi
diurut baru dimandikan oleh dukun selama 40 hari, ramuan tali pusat tiap hari
diganti smpai putus. Tali pusat yang sudah lepas dibuat jimat atau obat. Bayi
ditidurkan disamping ibu, tidak boleh dibawa jauh dari rumah sebelum berumur 35
hari. Ubun-ubun besarnya ditutup tapel.
Kenduri I pada waktu anak baru dilahirkan, kenduru II
dilakukan pada saat bayi berumur 5 hari saat lepasnya tali pusat, kenduri III
saat bayi berumur 35 hari, 7 bulan, dan 1 tahun. Mencukur anak yang pertama setelah anak umur 35/40 hari.
Referensi
Mufdlilah dan Hidayat,Asri dan Kharimaturramah.2012."KONSEP KEBIDANAN".Yogyakarta:Nuha Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar