Rabu, 30 April 2014

SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA


SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA.
1.Kehamilan
            Semua wanita hamil diadakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun bayi. Dukun tersebut bisa menetapkan wanita itu hamil atau tidak, letak anak, kapan bayi akan lahir, mengetahui letak yang salah tapi tidak memperbaiki, memberikan nasehat bagaimana ibu harus hidup seperti:
a). Melakukan pantangan
1. Pantangan makanan tertentu.
2. Pantangan terhadap pakaian.
3. Pantangan terhadap jangan pergi malam.
4. Pantangan jangan duduk di depan pintu.
b). Kenduri
            kenduri pertama kali dilakukan pada waktu hamil 3 bulan sebagai tanda wanita itu hamil. Kenduri kedua dilakukan pada waktu umur kehamilan 7 bulan (mitoni).
2. Persalinan
            Biasanya Persalinan dikukan dengan duduk dilantai diatas tikar, dukun yang menolong menunggu sampai persalinan selesai. Ibu dikerumuni orang yang lebih tua ( keluarga dan tetanggga), didekatnya ada tempat air yang sebentar-sebentar diisi  uang logam yang nantinya di peruntukkan dukun. Ibu bersalin tidak boleh makan dan minum sampai selesai, semua benda yang  tertutup harus dibuka. Cara bekerja dukun dengan mengurut-urut perut ibu, menekannya serta menariknya apabila anak telah kelihatan. Selama menolong dukun banyak membaca mantra-mantra. Pemeriksaan dalam kadang dilakukan untuk mengatahui turunnya anak. Setelah anak lahir, anak diciprati dengan air/dikejutkan dengan memukul suatu benda (keributan) agar bayi menangis. Tali pusat dipotong setelah bayi lahir dengan sembilu atau bambu kemudian tali pusatnya diberi ramuan kunyit, abu tempurung dibungkus daun sirih sebagai desinfektan. Plasenta diberi ramuan, ditanam dengan upacara, selama 7 hari diberi lampu (agar plasenta pada malam hari tidak susah mencari jalan untuk menjaga bayi). Bayi dipakaikan gurita, badan diulas dengan ramuan, bayi dibedong, minuman pertama air kelapa muda/madu, sudah diberi makan pisang dan nasi yang dihaluskan kemudian disusui. Bayi tidak dimandikan sampai tali pusat lepas.
3. Nifas
            Setelah bersalin ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu sudah harus bisa merawat dirinya sendiri lalu ibu diberikan juga jamu untuk peredaran darah dan untuk laktasi. Cara ibu tidur setengah duduk agar darah kotor lekas keluar. Ibu masa nifas tidak boleh minum banyak.
4. Perawatan Bayi.
            Bayi diurut baru dimandikan oleh dukun selama 40 hari, ramuan tali pusat tiap hari diganti smpai putus. Tali pusat yang sudah lepas dibuat jimat atau obat. Bayi ditidurkan disamping ibu, tidak boleh dibawa jauh dari rumah sebelum berumur 35 hari. Ubun-ubun besarnya ditutup tapel.
            Kenduri  I pada waktu anak baru dilahirkan, kenduru II dilakukan pada saat bayi berumur 5 hari saat lepasnya tali pusat, kenduri III saat bayi berumur 35 hari, 7 bulan, dan 1 tahun.      Mencukur anak yang pertama setelah anak umur 35/40 hari.


Referensi
Mufdlilah dan Hidayat,Asri dan Kharimaturramah.2012."KONSEP KEBIDANAN".Yogyakarta:Nuha Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar